Taman Rekreasi Pantai Kartini berada di kawasan kota pada jalur jalan raya Semarang-Surabaya, yg merupakan tempat menarik dengan latar belakang pemandangan laut. Pantai Kartni ini dilengkapi fasilitas al; kolam renang ,taman bermain anak, mandi bola, bebek air, perahu wisata, mobil2an anak, juga dilengkapi mushola, wartel, MCK,Cindera mata.
Pada bln Syawal tepat 5 hari seletah hari raya idul Fitri diadakan upacara syawalan/kupatan yg dikunjungi ribuan pengunjung dari berbagai daerah.Dgn kegiatan al; Lomban (wisata Laut),wisata belanja, dan berbagai pertunjukan musik/hiburan rakyat, seperti dangdut dll. Terdapat pula dilokasi TRP Kartini ini Jangkar Dang Puhawang berukuran panjang 4,22 m, lebar 2,80 m, lingkar badan 60 cm, milik pelaut Cina yang terlibat perselisihan dengan Sunan Bonang. Jangkar tsb ditempatkan di pnggir pantai Kartini. Selain itu juga di depan pintu masuk TRP Kartini terdapat Bangunan baru yg berarsitektur Eropa yg dulu bekas Gereja Tua dan sekarang direnovasi menjadi Taman baca dan sebagai TIC ( Tourism Information Center ) . Dibuka : setiap hari jam 07.00 –
16.00 WIB.
2. Makam RA. Kartini
Makam RA Kartini, terletak di desa Bulu 17,5 Km ke arah selatan dari kota Rembang jurusan Blora. Kartini wafat pd tanggal 17 september 1904 dalam usia 25th, dimakamkan di pemakaman keluarga Bupati Rembang, RMAA Djojodiningrat Luas seluruhnya makam ini +10Ha.
Di pemakaman ini juga terdapat makam suami Kartini, RMAA Djojodiningrat dan putera satu2nya RM Susalit. Diareal ini dibangun tempat pesanggrahan sebagai tempat peristirahatan belia beserta permaisurinya RA Kartini. Makam RA.Kartini.dilengkapi fasilitas areal parkir yg luas, mushola, bumi perkemahan, tempat peristirahatan, dan warung cindera mata, dan setiap bln April dikunjungi ribuan pengunjung dari berbagai daerah untuk berziarah. Dibuka : setiap hari jam 07.00 – 16.00 WIB.
3. Museum RA. Kartini
Museum Kartini merupakan salah satu Tokoh nasional kebanggaan masyarakat Rembang, oleh bangsa indinesia ia diakui sebagai Pahlawan emansipasi wanita. Musium RA Kartini berada di lingkungan Rumah Dinas Bupati Rembang, yg merupakan bangunan asli yg dulu ditempati RA Kartini beserta suaminya Djojo Adiningrat Bupati Rembang (1889 – 1912).
Museum RA Kartini menempati salah satu kamar pribadi yang dulu ditempati RA Kartini untuk melakukan segala aktivitas, menulis buah pikiran dan ide-ide beliau; juga digunakan tempat melahirkan putra satu-satunya sampai beliau wafat. Dimusium ini terdapat beberapa peniggalan yg dulu dipergunakan RA Kartini seperti; Bak mandi, bothekan tempat jamu, kotak jahitan, meja makan, meja merawat bayi, lukisan RA Kartini, sepasang rono penyekat dari kayu berukir hadiah dari ayahanda RA Kartini, naskah tulisan tangan Kartini dan lainya. Obyek wisata ini dibuka setiap hari mulai jam 07.00 – 16.00 WIB.
4. MAKAM SUNAN BONANG & PETILASAN / PASUJUDAN SUNAN BONANG
Makam ini berada di Desa Bonang, Kecamatan Lasem, yang berjarak sekitar 17 kilometer dari Kota Rembang ke arah timur jurusan Surabaya.Sunan Bonang (R Maulana Makdum Ibrahim) wafat tahun 1525 pada usia 60 tahun.Namun, ada yang mengatakan, makam beliau berada di Tuban atau Madura, Jatim. Sedangkan petilasan/persujudan Sunan Bonang berada di sebuah bukit Desa Bonang. Pada lokasi tersebut terdapat mushola dengan kamar yang berisi batu besar yang digunakan Sunan Bonang sebagai alas salat (sajadah) dan tempat membaca sholawat atas perintah nabi Haidir.Batu tersebut yang dikenal dengan nama batu pasujudan dan ada bekas anggota badan Sunan Bonang.Di lokasi tersebut terdapat makam Putri Campa, yaitu Dewi Indrawati (ibu Raden Patah Sultan Demak) yang menjadi mubalighah di Bonang hingga akhir hayatnya.Keunikan makam tersebut, yakni mempunyai alas tiang berupa umpak dari tulang ikan paus.Setiap tanggal 10 Dzulhijjah (Hari Raya idul Adha) pada pukul 09:00 WIB selalu diadakan ritual upacara penjamasan pusaka Sunan Bonang berupa “bende” yang diberi nama bende becak.
5. Wisata Sejarah Kapal Kuno Situs Punjulharjo
Situs yang ditemukan tanggal 26 Juli 2008 ini berada di Desa Punjulharjo Kecamatan Rembang. Kapal kuno yang ditemukan penduduk setempat (Sudirman) ini berada pada kedalaman 1,5 meter dengan ukuran perahu 15,2 X 47 meter. Berdasarkan dari bentuk perahu tersebut diperkirakan merupakan perahu dari Negara China. Di dalam perahu terdapat kepala arca wanita berparas etnis Tionghoa yang terbuat dari batu, patahan tongkat kayu sepanjang 40 sentimeter, tulang manusia, dan sejumlah peralatan dapur.
Berdasarkan perkiraan dari Balai Arkeologi, perahu ini berasal dari abad XIII-XIV Masehi. Hal ini berdasarkan badan perahu terbuat dari kayu nonjati (sejenis kayu ulin/besi) serta ornament ukir era kerajaan Majapahit.
0 komentar:
Posting Komentar